Meskipun kembali ke kampung sendiri, tidak serta merta saya bisa beradaptasi dan betah, ada banyak hal, termasuk jiwa raga yang harus disiapkan, mulai dari keada'an rumah, keada'an lingkungan dengan segala keterbatasan fasilitasnya, orang-orang yang tak ramah dengan lingkungannya, merokok dan membuang sampah sembarangan dan keada'an ekonomi yang tak semudah disana, yang semuanya akan sangat kontras dengan kehidupan di tanah seberang yang saya jalani selama ini.
.

Jika menuruti keinginan,keada'an ini amat tidak mengenakkan dan rasanya hampir tidak tahan, ditambah lagi sa'at rindu dengan teman-teman disana yang punya segudang aktivitas dan kegiatan... wah... rasanya tak bisa dibayangkan,
bahkan, ada rasa ingin sekali kembali kesana, sa'at itu juga.. T T
.
Namun, Alhamdulillah..dunia telah semakin canggih, dimanapun, dan sejauh apapun jarak,kita tetap bisa saling berhubungan dengan siapapun yang kita rindukan, dan bersyukur kini setelah  hampir 2 bulan di rumah, banyak hal yang bisa d jadikan pelajaran,yang mungkin sa'at di sana, tidak/belum bisa dan sempat saya dapatkan,baru sekedar teory dalam buku catatan, sebab selalu berada di zona kenyamanan.
.
Akan tetapi sa'at kita berada di zona tiidak nyaman, kita dipaksa untuk berpikir lebih keras, dan kadang memunculkan sesuatu yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya, dan ternyata kita bisa, bahkan kita pun diajarkan untuk mengerti arti qana'ah yang sebenarnya, kita bisa mendapatkan arti belajar berbagi disa'at lapang maupun di sa'at sempit... Subhanallah.. dalam tiap kondisi selalu tersimpan hikmah.
.
***16 tahun saya habiskan umur saya di luar negeri, dan itu lebih dari setengah umur saya sekarang, dulu selalu ada rasa dan bisikan tidak siap untuk kembali ke kampung halaman, jadi meskipun kontrak cuma 2 tahun, saya selalu renew dan renew lagi, berkali-kali,  hingga pada tahun 2012 ini,,akhirnya  saya memutuskan untuk pensiun dan pulang kampung, meski ada rasa berat untuk meninggalkan tempat dimana bertahun-tahun telah memberi saya ladang penghidupan, dan kehidupan yang telah banyak memberi saya pelajaran dan proses pendewasa'an.
.
Ada pertanya'an yang sering mengusik diri saya "sampai kapan saya akan terus disini, dan kapan menikahnya kalo disini terus..? :-D
juga ada rasa yang sebenarnya lebih saya rindukan bertahun-tahun sejak  tidak punya orang tua lagi, saya ingin berkumpul dengan keluarga (adik-adik saya), ingin menikmati hidup dengan mereka, meski rasa itu kini sudah terlambat.
.
*** Akhirnya saya bisa berpikir, hidup itu silih berganti, ada yang datang,maka akan ada juga yang pergi,, ada yang baru sebab adanya yang lama, hanya masalah waktu, apapun dan kapanpun serta dimanapun,suka atau tidak suka akan kita tinggalkan,,
Namun yang terpenting, dimanapun kaki kita berpijak dan dunia manapun yang cepat atau lambat, pasti akan kita tinggalkan ini, kita bisa meninggalkan catatan sejarah kebaikan.. Semoga·  
baca juga blog kami

0 comments:

Post a Comment

About